Perkembangan Musik Kontemporer di Indonesia

Jika didunia perkembangan musik kontemporer begitu pesat. Lain halnya dengan di Indonesia yang cenderung lebih lambat. Kemunculan musik kontemporer di Indonesia mulai terasa sejak terselenggaranya pekan Komponi muda pada 1979, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Diskusi yang dilakukan oleh banyak musisi berbeda budaya ini, akhirnya melahirkan sebuah musik yang lebih kreatif dan variatif.

Komponis yang terlibat dalam diskusi ini, akhirnya memberikan pengaruh kuat pada berkembangkan musik kristen kontemporer, bahkan hingga saat ini. Nama-nama seperti seperti Rahayu Supanggah, Al Suwardi, Komang Astita, Harry Roesli, Nano Suratno, Sutanto, Ben Pasaribu, Trisutji Kamal, Tony Prabowo, Yusbar Jailani, Dody Satya Ekagustdiman, Nyoman Windha, Otto Sidharta adalah para komponis kontemporer yang ciri-ciri karyanya sulit sekali dikategorikan secara konvensional.

Lantaran memiliki keunikan tersendiri dan terus melahirkan karya-karya bervariasi. Karya mereka tidak lagi bercerita tentang tradisi namun juga pemikiran individual. Bila di Jakarta perkembangan musik kontemporer bisa dibilang lumayan. Lain halnya dengan dikota-kota lain seperti Bandung. Dikota ini perkembangan musik kristen kontemporer terkesan lamban. Baik karena minimnya dukungan pemerintah, maupun para musisinya yang jarang menggelar pertunjukan musik.

Di Jogyakarta lain lagi, kota ini sangat apresiatif terhadap perkembangan musik, dengan mengadakan banyak festival musik tiap tahunnya. Musik kristen konservatif dikota ini berkembang cukup bagus. Nah bagi anda yang sedang ingin terus mengembangkan musik kristen kontemporer, inilah waktunya bagi anda untuk beraksi. Beli gitar, mainkan dan ciptakan musik religius yang baru dan lebih variatif.